Komunitas
Online
Komunitas online adalah sebuah komunitas yang terbentuk secara virtual
(maya) di berbagai layanan internet, misalnya forum online, mailing list, atau
grup-grup tertentu. Komunitas yang dimaksud merujuk pada sekumpulan
anggota/user yang mempunyai hobi atau ketertarikan yang sama terhadap sesuatu
hal. Tujuannya yaitu untuk saling berbagi cerita, informasi, atau pengalaman
lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Lain halnya dengan
komunitas nyata yang berarti kegiatan yang biasa dilakukan oleh kelompok
tertentu untuk bertemu dan bertatap muka secara langsung antar anggotanya.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kedekatan atau kesolidan
psikologis antar anggotanya di komunitas online jika dibandingkan dengan komunitas
dunia nyata yang sejenis. Penelitian ini dilakukan kurang lebih satu minggu
dengan mengambil 50 responden secara acak. Metode penelitian yaitu mengisi
survey online yang tersusun atas beberapa pertanyaan yang didalamnya terdapat
beberapa pilihan jawaban (multiple choice single answer).
karakteristik mendasar dari media dan komunitas online yang musti dipahami
terlebih dahulu jika ingin berhasil menguasainya:
Sifatnya yang relatif bebas
Media & komunitas online cenderung bersifat bebas. Bebas dalam artian
yang amat luas. Bebas kepemilikan, bebas sekat-sekat sosial umum, bebas
kepemilikan, bebas dari interfensi otoritas sosial/agama/pemerintah dan
sejenisnya, bebas pengguna dan bebas hambatan jarak, ruang dan waktu.
- Bebas Kepemilikan
Media dan komunitas online memang dibuat oleh suatu pihak
(personal/institusi) namun, begitu informasi ada di dunia maya maka informasi
tersebut akan menjadi konsumsi publik yang berarti akan bisa direproduksi dan
direvisi sesuai kepentingan publik tersebut. Maka jangan heran jika muncul
manipulasi informasi.
- Bebas sekat sosial
Media dan komunitas tidak mengenal sekat-sekat sosial layaknya
media/komunitas di dunia nyata (offline). Tidak ada atasan atau bawahan. Tidak
ada pemilik informasi langgeng dan penerima informasi langgeng. Semuanya saling
bertukaran, semuanya saling memberi dan menerima informasi hingga level
tertentu. Tidak ada pembedaan antar pengguna internet dikarenakan status
sosialnya di dunia nyata, dikarenakan potensi anonimitas internet itu sendiri.
- Bebas interfensi
Hingga titik tertentu, semua media atau komunitas internet bebas interfensi
pihak luar. Kecuali adanya pelanggaran hukum (umumnya bersifat regional), maka
informasi yang beredar di dunia maya adalah bebas dibuat, dimanipulasi dan
diakses untuk disebarluaskan kembali oleh siapapun kepada siapapun.
- Bebas jarak, ruang &
waktu
Keunggulan utama informasi yang disebarkan melalui media/komunitas online
adalah tidak adanya batasan jarak, ruang dan waktu. Artinya informasi tersebut
akan bisa menjangkau dan dijangkau oleh siapapun, di manapun, kapanpun(24/7),
selama yang bersangkutan terkoneksi dengan layanan internet. Artinya, semua
pihak, terutama korporat mempunyai kesempatan yang amat luas untuk berkampanye
tentang semua hal, terutama produk/layanannya, kepada khalayak yang amat luas,
tanpa dibatasi jarak, jam tayang, format informasi, batasan usia publik, waktu
dan sebagainya jika mau dan mampu menggunakan media dan komunitas online.
Anonim
Anonim adalah suatu sifat yang merujuk pada ketidakjelasan/ketidakpastian
identitas seserang/suatu pihak.
Di dunia online, identitas menjadi sesuatu yang bebas cipta dan bebas guna.
Artinya, siapa saja bisa menjadi apa saja yang diinginkannya. Tak ada
kewajiban, layaknya di dunia nyata, untuk menunjukkan/menggunakan identitas
asli saat menggunakan layanan internet. Artinya, informasi apapun yang dibuat,
dimanipulasi, disebarluaskan dan direproduksi lewat berbagai media online bisa
ditampilkan oleh siapapun.
Di satu sisi kondisi ini mewujud pada berbagai hal negatif, seperti black
campaign baik terhadap personal maupun institusi. Berapa banyak informasi yang
menjelek-jelekkan seseorang atau suatu perusahaan beredar di dunia maya. Dan
umumnya, pihak-pihak yang dirugikan tersebut tak berdaya karena tak bisa
menuntut siapa pelakunya, karena sifat anonim tersebut.
Di sisi lain, sifat anonim ini adalah suatu potensi juga bagi korporat yang
mampu memanfaatkannya secara optimal. Bayangkan tentang penggalangan opini.
Korporat bisa menyebarkan informasi, mengkampanyekan suatu issue dengan
menggalang ”massa” yang terlihat besar di dunia maya tanpa musti memiliki
pendukung nyata sebanyak massa tersebut.
Satu orang bisa mempunyai sebanyak apapun identitas di dunia maya, yang jika
digunakan untuk menggalang opini publik di dunia maya, yang akhirnya diharapkan
berimbas ke dunia nyata, pasti amat besar nilainya bari korporat bersangkutan.
Ingat kasus dukungan terhadap Prita Mulyasari atau Barrack Obama yang muncul,
tumbuh dan membesar awalnya di dunia maya, sehingga akhirnya mewujud sebagai
penggalangan opini publik di dunia nyata.
Inilah potensi sifat anonim yang bisa dikelola oleh korporat jika mau.
Aksesibilitas Tinggi
Media dan komunitas online mempunyai aksesibilitas tinggi, bahkan bisa
dibilang tertinggi dari bentuk media/komunitas apapun di dunia nyata. Siapapun
Anda, dimanapun berada, kapanpun mau, Anda bisa mengakses informasi yang ada di
media atau komunitas apapun di dunia maya.
Tingkat aksesibilitas macam ini pulalah yang memungkinkan hilangnya
sekat-sekat jarak, ruang dan waktu yang menjadikan publik lebih berdaya dalam
menilai suatu hal. Tak ada lagi yang namanya suatu pihak menguasai informasi
dan mendikte publik akan apa yang benar dan salah. Karena publik punya
alternatif informasi yang lain yang bisa diaksesnya melalui media atau
komunitas online.
Ini pulalah yang menjelaskan kenapa press release atau informasi apapun yang
dikeluarkan perusahaan relatif kurang ”dipercaya” oleh publik. Ini pula yang
menjelaskan kenapa, meski perusahaan-perusahaan besar yang telah mempunyai
jaringan ke media-media tradisional besar tetap perlu menggarap media online,
dari yang paling dasar dengan mempunyai corporate website, hingga corporate
& employee/CEO blog, hingga yang terkini merambah online social networking.
Semua ini dikarenakan aksesibilitas tinggi mewujud pada cairnya informasi
yang ada.
Informasi Bersifat Cair
Cairnya informasi sebagai hasil aksesibilitas tinggi menjadikan korporasi
tidak bisa hanya menyampaikan suatu informasi ke publik dan berharap hanya
informasi itu saja yang akan beredar, khususnya di dunia maya. Informasi
apapun akan dicerna publik, untuk kemudia dimanipulasi dan direproduksi sesuatu
dengan pemahaman dan pengalaman personal individu-individu pelakunya.
Di dunia maya seringkali reproduksi informasi ini sifatnya lebih keras dan
menohok dari yang ada di dunia nyata. Karenanya, jika suatu korporasi setelah
mengeluarkan informasi ke publik, terutama di dunia maya, tidak melakukan
pemantauan dan pembelaan diri, maka bersiap-siaplah untuk menjadi
bulan-bulanan.
Komunitas Patron-Klien Yang Kuat
Sifat yang mungkin terdengar tidak masuk akan dari media/komunitas online
dengan semua keterbukaan dan kebebasan yang diusungnya adalah patron-klien yang
kuat.
Patron-klien menjelaskan suatu kondisi di mana sebagai besar massa (publik)
adalah pihak yang relatif pasif dan cenderung mempercayai dan menuruti opini
dari mereka yang dianggap mempunyai otoritas akan suatu hal di dunia maya. Hal
ini nampak nyata di berbagai komunitas online, seperti online forum, milist dan
blog. Lihat dari begitu banyak pengakses internet, pengguna forum, anggota
milist atau pemilik dan pengakses blog, hanya sedikit diantaranya yang aktif
melakukan posting, menyuarakan opini baru, mengajak publik mengkritisi suatu
fenomena dan sejenisnya.
Mereka lah yang kita sebut sebagai para patron. Sedangkan publik di
komunitas tersebut yang mendengarkan, mengamini dan akhirnya mengikutinya kita
sebut klien. Dan percayalah, jumlah para klien ini teramat banyak. Dan mereka
loyal terhadap patron-nya.
Melihat kondisi macam ini, korporasi yang ingin membangun image positif,
ingin menghindari atau mereduksi efek black campaig, ingin membentuk opini
tertentu di benak publik dunia maya, musti berkompromi dengan para patron ini.
Caranya bagaimana, kita akan bahas di langkah-langkah teknis pada bagian
lainnya.
http://astayoga.wordpress.com/2010/03/19/karakteristik-media-komunitas-online/
http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/2/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/
http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/2/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar