Rabu, 28 Januari 2015

Psikologi Manajemen # (minggu kelimabelas)



Komunikasi dalam manajemen
A.    Komunikasi Interpersonal Efektif
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan,dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan untuk itu.
Lebih lanjut Devito memberikan pendapatnya tentang pengertian komunikasi antar pribadi (Interpersonal Communication), dan membedakannya berdasarkan 3 (tiga) hal, yaitu; definisi berdasarkan komponen (Componential Definition), definisi berdasarkan hubungan (Relational “Diadic” Definition), dan definisi berdasarkan hubungan (Developmental Definition) .
1.      Definisi berdasarkan komponen (Componential Definition)
Definisi bedasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2.      Definisi berdasarkan hubungan (Relational ” Diadic” Definition)
Dalam definisi ini komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. Dengan definisi ini hampir tidak mungkin ada komunikasi diadik (dua orang) yang bukan komunikasi antar pribadi. Hampir tidak terhindarkan, selalu ada hubungan tertentu antara dua orang yang saling berkomunikasi. Adakalanya definisi hubungan diperluas sehingga mencakup juga sekelompok kecil orang, seperti anggota keluarga atau kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga atau empat orang.
3.      Definisi berdasarkan pengembangan (Developmental Definition)
Dalam ancangan pengembangan (developmental), komunikasi antar pribadi dilihat sebagai akhir perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak-pribadi (impersonal) pada suatu ekstrim menjadi komunikasi pribadi atau intim pada ekstrim yang lain.
B.     Model Pengolahan Informasi
Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
1. Rational
2. Limited capacity
3. expert
4. cybernetic
C.     Model Interaktif Manajemen
1.      Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2.      Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3.      Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4.      Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5.      Other-orientation

SUMBER :
  • Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu, Edisi Pertama
  • Anggota IKAPI. 1987. Komunikasi Mengena. Yogyakarta: Kanisius
  • Citrobroto, Suhartin. 1989. Prinsip-prinsip dan Teknik Berkomunikasi. Jakarta: PT Citra Aditya Bakti
  • http://ziezaahh.blogspot.com/2014/01/komunikasi-dalam-manajemen.html

Psikologi Manajemen # (minggu keempatbelas)



Komunikasi dalam manajemen
A.    Definisi Komunikasi
Sarah Trennom dan Arthur Jensen (dalam Wiryanto, 2004) komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepda penerima melalui beragam saluran. Hoveland (dalam Wiryanto, 2004) mendefinisikan komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.
B.     Proses komunikasi
1.      Pengirim mempunyai ide dan berkeinginan untuk membaginya.
2.      Pengirim menyandikan ide dengan memutuskan bentuk pesan (tulisan, ekspresi wajah, isyarat gerak), panjang, organisasi, nada, dan tipe-yang semuanya tergantung pad aide, audiens, pembawaan diri maupun mood pengirim.
3.      Pengirim mengirimkan pesan dengan memilih jalur komunikasi (verbal atau nonverbal, bicara atau tertulis) dan media (telepon, surat,memo, e-mail, laporan, atau face to face) yang tergantung pada pesan, lokasi audiens, kebutuhan akan kecepatan diterima, dan formalitas yang dibutuhkan.
4.      Penerima mendapatkan pesan. Agar komunikasi terjadi, penerima harus mendapatkan pesan. Jika kita mengirimkan surat, penerima harus menerima suratnya terlebih dahulu dan lain sebagainya.
5.      Penerima menguraikan pesan, dengan memahami pesan yang disampaikan dan menyimpannya di pikirannya. Jika mereka telah memahami dengan benar pesan yang disampaikan, dengan arti yang sama sekali sesuai dengan yang dimaksud pengirim.
6.      Penerima memberikan feedback yang memungkinkan pengirim mengevaluasi efektivitas dari pesan (komunikasi yang telah dilakukan. Jika mereka belum mengerti, kita harus menjelaskan hingga mengerti). 
C.     Hambatan Komunikasi
Menurut Robbins (dalam Sukoco, 2007), ada empat hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang kita lakukan :
1.      Perbedaan bahasa dan persepsi
2.      Gangguan komunikasi
3.      Overload informasi
4.      Penyaringan yang tidak tepat

Sumber:
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta: erlangga.
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Psikologi Manajemen # (minggu ketigabelas)



Empowerment, stress, dan konflik
A.    Definisi Konflik
Konflik adalah situasi dimana ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi ataupun konflik adalah sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok yaitu memiliki tujuan dan pandangan berbeda dalam upaya mencapai tujuan. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat yang berorganisasi dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok di dalam berorganisasi, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik menurut Supriatna, mamat, dan kosim (2006) adalah proses social atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menentang pihak lawan, baik dengan ancaman maupun kekerasan.  Ips terpadu (sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah) nana supriatna, mamat ruhimat, kosim. 006. Grafindo media pratama.jakata.
B.     Jenis-jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
1.       Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
2.       Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
3.       Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
4.       Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
5.       Konflik antar atau tidak antar agama
6.       Konflik antar politik.
7.       Konflik individu dengan kelompok
C.     Proses Konflik
Menurut Hendricks, W.(1992) proses terjadinya konflik terdiri dari 3 tahap :
1.      Peristiwa sehari-hari , yaitu ditandai dengan adanya individu meresa tidak puas atau jengkel terhadap lingkungan  kerja.
2.      Adanya tantangan, yaitu apabila terjadi masalah, individu saling mempertahankan pendapat mereka masing-masing dan menyalahkan pihak lain. Masing-masing anggota menganggap perbuatan yang dilakukan sesuai dengan standar dan aturan aaaaorganisasi.
3.      Timbulnya pertentangan, yaitu pada tahap ini masing-masing  individu atau kelompok bertujuan untuk menang dan mengalahkan kelompok lain.
Sumber: