Jumat, 14 November 2014

PSIKOLOGI MANAJEMEN (minggu kesepuluh)



KEKUASAAN
1.      Definisi kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi. Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
a.    Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
b.    Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
2.      Sumber-sumber kekuasaan
Sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven (dalam Noviyanto, ), yaitu
a.       Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk member penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)
b.      Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
c.       Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
d.      Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli
e.       Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi c contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).

3.      Definisi pengaruh
Menurut Prayudha (2013), pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

4.      Pengaruh taktik organisasi
Robbins dan Judge (2008, 2:139) 9 taktik kekuasaan.
a.       Persuasi rasional, menyajikan fakta dan argumen yang logis untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan itu masuk akal.
b.      Seruan inspirasional mengembangkan komitmen emosional dengan cara menyerukan nilai-nilai, kebutuhan, harapan, dan aspirasi.
c.       Konsultasi,meningkatkan motivasi dan dukungan dari pihak yang menjadi sasaran (target) dengan cara melibatkan dalam memutuskan bagaimana rencana atau perubahan akan dijalankan.
d.      Menyenangkan orang lain, menggunakan rayuan, pujian atau perilaku bersahabat sebelum membuat permintaan.
e.       Seruan pribadi, meminta kepatuhan berdasarkan persahabatan atau kesetiaan
f.       Pertukaran, memberikan imbalan kepada target atau sasaran berupa uang atau penghargaan lain sebagai ganti karena mau menaati suatu permintaan.
g.      Koalisi,meminta bantuan orang lain untuk membujuk target atau menggunakan dukungan orang lain sebagai alasan agar si target setuju.
h.      Legitimasi, mengandalkan posisi kewenangan seseorang dalam organisasi
i.        Tekanan, menggunakan peringatan tuntutan tegas, dan ancaman


Contoh kasus:
Kasus suap daging sapi impor yang sedang panas-panasnya akhir-akhir ini diyakini akan menjadi masalah baru bagi PKS, yang mana hal tersebut telah menurunkan popularitas dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap PKS, terlebih lagi tahun depan akan diadakan pemilihan umum presiden, pastinya hal ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap PKS.


Sumber:

http://rakhmadmaulanayusuf.blogspot.com/2013/11/hubungan-antara-kekuasaan-dan-pengaruh.html


PSIKOLOGI MANAJEMEN (minggu kesembilan)



TIPE-TIPE PENGENDALIAN
Menurut Syarifah (2014) ada tiga tipe pengawasan (controlling), yaitu :
1.      Pengawasan pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau  tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
2.      Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3.      Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
KONTROL PROSES MANAJEMEN
Kontrol proses dalam menejemen menurut Samjaya (2013), yaitu:
1.      Menetapkan standar kinerja
2.      Pengukuran kinerja aktual
3.      Membandingkan kinerja aktual dengan standar

Contoh kasus:
CEO World.Com, Bernard Ebbers, akhirnya dinyatakan bersalah dalam skandal akuntansi terbesar dalam sejarah AS.  Skandal akuntansi WorldCom yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di AS ini sempat membuat Bursa saham di Wall Street mengalami anjlok.  Ebbers dinyatakan bersalah atas 9 tuduhan termasuk kecurangan, konspirasi dan berbohong kepada regulator dengan ancaman hukuman hingga 85 tahun.
World.Com merupakan perusahaan telekomunikasi yang menyediakan berbagai macam produk di seluruh dunia seperti data, Internet, komunikasi telepon, layanan telekonferens melalui video, sampai penjualan kartu telepon prabayar untuk sambungan internasional. Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa Nasdaq ini memiliki 73.000 pegawai yang tersebar di seluruh dunia.  Sebanyak 8.300 di antaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Skandal World.Com mencuat setelah perusahaan ini mengaku telah mengembungkan keuntungannya hingga US$ 3,9 milyar pada periode Januari 2001 dan Maret 2002. Pada tahun 2001 hingga awal 2002, World.Com memasukan US$ 3,9 milyar dollar AS yang merupakan biaya operasi normal ke dalam pos investasi.  Hal ini memungkinkan perusahaan tersebut menekan biaya selama bertahun-tahun.  Dengan hilangnya pos biaya operasional ini, maka pos keuntungan menjadi lebih besar karena biaya yang seharusnya mengurangi keuntungan sudah diperkecil.  Dengan keuntungan yang terlihat besar, maka akan menunjukkan bahwa kinerja World. Com sangat bagus.  Saham World.Com yang dicatatkan di bursa tahun 1999 pada harga US$ 62, langsung anjlok 94 persen sejak Januari 2002 akibat mencuatnya skandal tersebut.
Selain itu setelah perginya pendiri dan chief executive officer WorldCom, Bernie Ebbers, pada bulan April 2002, skandal lainnya mencuat.   Diketahui Ebbers meminjam jutaan dollar AS dari perusahaan tersebut untuk menanggung kelebihan harga yang harus dibayarnya untuk saham-saham perusahaan itu sendiri.  Jaksa menuding Ebbers tergoda menjaga saham Worldcom tetap tinggi dan memperolah US$ 400 juta pinjaman pribadi yang dijamin dengan saham Worldcom.  Sedangkan juri mengetahui kecurangan itu ditimbulkan dari manajemen tingkat menengah hingga eksekutif puncaknya. 



Sumber:
Samjaya, A. (2013). Mengendalikan (controlling). Dari: http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/03/12/fungsi-controlling-dalam-manajemen-638047.html, 14 November 2014.
Syarifah, U. (2014). Fungsi controlling dalam manajemen. Dari: http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/03/12/fungsi-controlling-dalam-manajemen-638047.html, 14 November 2014

PSIKOLOGI MANAJEMEN (minggu kedelapan)



PENGENDALIAN (CONTROLING)
1.      Definisi pengendalian
Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.
Pengendalian menurut Fayol (1916) adalah suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.
Menurut Mockler, kontrol manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan jalan suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Langkah-langkah dalam pengendalian (controlling)
Mockler (dalam Rizqi, 2012) membagi pengendalian dalam 4 langkah yaitu :
a.       Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
b.      Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
c.       Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.
d.      Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yanf terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.
3.      Contoh kasus
Wal-Mart
Sampai tahun 2002, Wal-Mart dengan penjualan lebih dari $200 miliar merupakan perusahaan ritel terbesar di dunia, berkat keunggulan strateginya yang menjual produk bermerek dengan biaya rendah.  Dengan melakukan perubahan yang mendasar, sistim pengendalian manajemen perusahaan diarahkan pada manajemen operasi toko yang efisen, yang pada akhirnya memberi keunggulan biaya pada keseluruhan perusahaan. 
Data dari 4.400 toko untuk pos-pos penjualan, pengeluaran serta laba dan rugi yang dikumpulkan, dianalisis, dan disebarkan secara elektronis dengan real-time basis, secara cepat mengungkapkan bagaimana suatu wilayah, distrik, toko, departemen dalam toko, atau barang dalam departemen tertentu yang berkinerja baik.  Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kemungkinan kehabisan barang dan kebutuhan untuk menandai pergerakan stok yang lambat, dan memaksimalkan perputaran persediaan.
Data dari toko yang unggul diantara semua toko merupakan informasi untuk memperbaiki operasional toko lain yang bermasalah.  Perusahaan telah mengurangi kerugian yang diakibatkan pencurian dengan kebijakan pembagian 50 persen penghematan dari penurunan pencurian dalam sebuah toko tertentu.

Sumber:
Henri Fayol (1949). General and Industrial Management. New York: Pitman Publishing. pp. 107–109. Dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Control_%28management%29 , 14 November 2014

Rizqi, A, Q. (2012). Langkah-langkah dalam proses pengendalian.dari: http://arenamateribelajar.blogspot.com/2012/11/langkah-langkah-dalam-proses.html, 14 November 2014

Robert J. Mockler (1970). Readings in Management Control. New York: Appleton-Century-Crofts. pp. 14–17. Dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Control_%28management%29 , 14 November 2014