TIPE-TIPE PENGENDALIAN
Menurut Syarifah (2014) ada tiga tipe pengawasan
(controlling), yaitu :
1.
Pengawasan
pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi
adanya penyimpangan dari standar atau tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
2.
Pengawasan
yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek
tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3.
Pengawasan
umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
diselesaikan.
KONTROL PROSES MANAJEMEN
Kontrol
proses dalam menejemen menurut Samjaya (2013), yaitu:
1.
Menetapkan
standar kinerja
2.
Pengukuran
kinerja aktual
3.
Membandingkan kinerja aktual dengan
standar
Contoh kasus:
CEO World.Com, Bernard Ebbers, akhirnya
dinyatakan bersalah dalam skandal akuntansi terbesar dalam sejarah AS.
Skandal akuntansi WorldCom yang merupakan perusahaan telekomunikasi
terbesar kedua di AS ini sempat membuat Bursa saham di Wall Street mengalami
anjlok. Ebbers dinyatakan bersalah atas 9 tuduhan termasuk kecurangan,
konspirasi dan berbohong kepada regulator dengan ancaman hukuman hingga 85
tahun.
World.Com merupakan perusahaan telekomunikasi
yang menyediakan berbagai macam produk di seluruh dunia seperti data, Internet,
komunikasi telepon, layanan telekonferens melalui video, sampai penjualan kartu
telepon prabayar untuk sambungan internasional. Perusahaan dengan kode saham
Wcom di bursa Nasdaq ini memiliki 73.000 pegawai yang tersebar di seluruh
dunia. Sebanyak 8.300 di antaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa,
Timur Tengah, dan Afrika.
Skandal World.Com mencuat setelah
perusahaan ini mengaku telah mengembungkan keuntungannya hingga US$ 3,9 milyar
pada periode Januari 2001 dan Maret 2002. Pada tahun 2001 hingga awal 2002,
World.Com memasukan US$ 3,9 milyar dollar AS yang merupakan biaya operasi
normal ke dalam pos investasi. Hal ini memungkinkan perusahaan tersebut menekan
biaya selama bertahun-tahun. Dengan hilangnya pos biaya operasional ini,
maka pos keuntungan menjadi lebih besar karena biaya yang seharusnya mengurangi
keuntungan sudah diperkecil. Dengan keuntungan yang terlihat besar, maka
akan menunjukkan bahwa kinerja World. Com sangat bagus. Saham World.Com
yang dicatatkan di bursa tahun 1999 pada harga US$ 62, langsung anjlok 94
persen sejak Januari 2002 akibat mencuatnya skandal tersebut.
Selain itu setelah perginya pendiri dan
chief executive officer WorldCom, Bernie Ebbers, pada bulan April 2002,
skandal lainnya mencuat. Diketahui Ebbers meminjam jutaan dollar AS
dari perusahaan tersebut untuk menanggung kelebihan harga yang harus dibayarnya
untuk saham-saham perusahaan itu sendiri. Jaksa menuding Ebbers tergoda
menjaga saham Worldcom tetap tinggi dan memperolah US$ 400 juta pinjaman
pribadi yang dijamin dengan saham Worldcom. Sedangkan juri mengetahui
kecurangan itu ditimbulkan dari manajemen tingkat menengah hingga eksekutif
puncaknya.
Sumber:
Samjaya, A. (2013). Mengendalikan
(controlling). Dari: http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/03/12/fungsi-controlling-dalam-manajemen-638047.html,
14 November 2014.
Syarifah, U. (2014). Fungsi controlling dalam manajemen.
Dari: http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/03/12/fungsi-controlling-dalam-manajemen-638047.html,
14 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar