Polarisasi
Kelompok
Polarisasi adalah
kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para
anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi
mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum
diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi
mereka akan menentang lebih keras.
Suatu komunikator ekstrim dari suatu
pendapat yang dapat diperbandingkan ke posisi diri sendiri dirasakan sebagai
yang lebih berkompeten dan polos dibanding suatu komunikator moderat ( Myers
dan Lamm, 1976). Keinginan untuk diterima oleh anggota kelompok yang lebih
ekstrim, dan kecenderungan untuk merasa dan menyajikan dirinya sebagai anggota
dari suatu dengan baik dirasa ’ didalam-kelompok’ keduanya berperan untuk efek
polarisasi. Efek ini diperkuat oleh komitmen lisan bagi suatu posisi yang
dinyatakan lebih dahulu didalam diskusi kelompok: setelah itu suatu perubahan posisi
didalam arah kecenderungan awal ( yaitu. polarisasi) adalah lebih mudah
dilaksanakan dibanding suatu perubahan dalam arah kebalikannya ( Ferrell, 1985;
Myers dan Lamm, 1976).
Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat
kelompok pada satu pandangan tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi
dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek
polarisasi menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah
diskusi kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah
menjadi lebih moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan
atau pilihan sudah menjadi yang lebih ekstrim.
•
Penyebab:
- perbandingan sosial : menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain
- diskusi kelompok : memunculkan ide2 yang sama
- tidak ada prasangka
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar