Jumat, 10 Oktober 2014

Psikologi Manajemen # (minggu kedua)


Definisi Perencanaan dan Langkah-langkah Menyusun Perencaan

Definisi Perencanaan
Dalam manajemen, diperlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing. Oleh sebab itu diperlukan adanya fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen. Pada fungsi manajemen terdapat beberapa elemen utama yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (kepegawaian), Directing (pengarahan), Controlling (pengendalian/evaluasi).
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.
Perencanaan mempunyai banyak definisi dan arti. Kata perencanaan itu sendiri dapat diasosiasikan pada aktivitas, suatu proses, sebuah profesi, dan sebagai disiplin (Dempster dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota). Menurut See Sabon (dalam https://www.scribd.com/doc/28131127/Definisi-Perencanaan-Pembelajaran ), Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan yang berbedadari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. Dengan kata lain, perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Langkah-langkah menyusun perencanaan
Langkah-langkah dalam perencanaan secara garis besar terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan untuk semua tipe jenjang organisasi atau lembaga. Langkah-langkahnya antara lain adalah :
a.       Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan segala sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untuk membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahun kedepan.
b.      Merumuskan Posisi Organisasi
Posisi organisasi saat ini dimana pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistik organisasi saat ini.
c.       Mengidentifikasi berbagai faktor
Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui faktor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
d.      Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.

Contoh kasus:
Organisasi tanpa perencanaan ibarat orang yang melakukan terjun payung tanpa menggunakan parasut. Atau seperti seorang eksekutif berkata bahwa apa yang tidak direncanakan hari ini tidak akan terlaksana besok. Apabila ada orang yang menyatakan “bagaimana besok saja?” maka jangan berharap orang atau organisasi tersebut mencapai kesuksesan. Mereka yang hanya menggantungkan diri kepada harapan dan tindakan improvisasi di saat mereka menghadapi situasi di lapangan maka mereka sebenarnya adalah orang dan organisasi yang tidak mampu memaknai kehidupan secara lebih luas. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial (perlu sekali), karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih disbanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan maka mereka harus membuat perencanaan dari yang global sampai rinci, sehingga mudah untuk memvisualisasikan pencapaian target di masa depan. Pembuatan rencana menjadi kompleks karena rencana kerjadan interaksi yang melibatkan antar anggota tim perlu diatur sedemikian rupa sehingga bias saling mendukung untuk mencapai target. Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerusmembentuk organisasi formal, dan seni membuat keputusan merupakan pusat melakukan halitu. Pembuatan keputusan mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan dan merupakan bagian penting dari pekerjaan setiap manajer. Kita semua membuat keputusan, tentu saja. Apa yang membedakan praktek manajemen adalah perhatian khusus, sistematik yang diberikan manajer pada pembuatan keputusan. Waktu dan hubungan manusia dalam membuat keputusan merupakan elemen yang penting dalam pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan menghubungkan keadaan organisasi masa kini dengan tindakan yang akan diambil organisasi ke dalam masa depan. Pembuatan keputusan juga menggunakan masa lalu; pengalaman masa lalu (positif dannegatif) yang memainkan bagian penting dalam menentukan pilihan mana yang dilihat oleh manajer layak atau diinginkan. Jadi tujuan untuk masa depan sebagian berdasarkan pada pengalaman masa lalu. Jadi, korelasinya membahas mengenai perencanaan yang merupakan bagian terpenting dalam fungsi-fungsi organisasi dalam membuat keputusan tidaklah cukup dengan penjelasan umum, karena ini menyangkut masa depan organisasi atau kelompok kepentingan. Berikutakan dijelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dan pemgambilan keputusan.

Sumber:
Masik, Agustomi. (2005). Hubungan Modal Sosial dan Perencanaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan kota, 16, 1-23.
Pamungkas AS, Raditya. Bagaimana Kedudukan Intuisi dalam Sebuah Perencanaan? Jurnal PS PWK Unisba. (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/777/604)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar